Lika-Liku Persahabatan



            Masa SD adalah masa paling terindah,masa dimana aku dapat bersenang –senang,bermain dan memiliki banyak teman. Selama SD aku mengalami masa senang sedih bersama teman-temanku. Aku mempunyai kenangan di SD ini terutama saat kelas 6.
            Saat di kelas 6 aku memiliki tiga  sahabat yang selalu menemaniku dan selalu bersama kapan pun & dimanapun, bagaikan kaos kaki dan sepatu yang selalu menyatu dan  berpasangan .Mereka adalah Dicky,Doni,Eko. Tiga  sahabatku itu selalu saja membuatku tertawa bahagia walau kadang-kadang mereka membuatku kesal,mulanya sih kami tidak  kenal dekat, namun  semenjak  di kelas 6 aku lebih mengenal mereka lebih dekat karena kami dalam satu kelompok yang sama.Sejak saat itulah setiap pagi ,kami selalu berangkat sekolah bersama.

            Tubuhku terbangun ketika  ada  suara-suara yang memanggilku dengan keras seperti  halilintar yang menyambar ,padahal hari masih sangat pagi, matahari masih belum terbit.
“Siapa yang memanggilku sekeras ini ,masih pukul 05.00 pagi kok ada yang teriak –teriak ya ?” tanya ku dalam hati,akhirnya ku tengok jendela
“Ifan........ Ifan...... Ifan...... Ifan......!”
“Loh ternyata itu  Dicky  dan Doni!”.  Hatiku kaget dan penasaran,aku pun keluar dan menemui mereka.
“Kalian kok pagi sekali datang kerumahku ini kan... masih jam lima?”
“Loh iya tapi kan kita sudah kelas 6,kata Bu rubiah kita harus berangkat lebih pagi untuk persiapan UNAS nanti”  sahut Doni dengan tegas
“Betul itu kata Doni fan.....,!” kata Dicky menambahi
“Oh iya ya !ya udah aku tak mandi dulu sekalian sholat shubuh “
“Ya cepet ya jangan lama-lama “ jawab Dicky dan Doni
“iya iya sebentar kok” jawabku kepada mereka
Akupun bergegas mandi dan sholat lalu sarapan ,setelah sudah siap kami pun berangkats kolah bersama.
            “Bu aku berangkat dulu ya .....!,Assalamu’alaikum”
            “Wa’alaikum sallam....!,eh nak uang jajan mu ketinggalan” jawab ibuku
            “Oh iya terima kasih Bu” sahut ku
Disaat di perjalanan kami pun mengobrol kami ingin berencana untuk mengajak Eko berangkat sekolah bersama  namun saat diperjalanan akupun jatuh karena ada batu
            “Ayo kita sekarang kerumah Eko ,pasti dia belum berangkat  iya kan suka ngorok kaya kebo!” kataku sambil ngeledek
            “Bener tuh ! iya kan mesti telat ,ayo kita kerumahnya “sahut Dicky “.
Tiba –tiba dihadapanku ada sebuah batu yang tidak sengaja kutabrak gara-gara aku asyik ngobrol dengan Doni dan Dicky
            “Braaaaak !” sepedaku menabrak ,aku pun terjatuh dari sepeda,aku tidak sadar kalu ada batu besar di depan ku.Kakiku terasa sakit, tergores batu  membekas  dikulit.
            “Loh fannn!,kami itu kok gak ngelihat seh disitu kan ada batu” teriak Doni dengan keras
“Kamu itu Don anak jatuh malah nggak di bantu ,cepet tolongin ifan” kata Dicky memarahi Doni
“oh iya...ya ,ayo fan ku bantu bangun “ dengan cepat Doni mendatangi ku dan mengulurkan tanganya kepadaku
“Sakit fan ....!” tanya Dicky kepadaku dengan ekspresi kaget
“ Enggak kok cuma luka ringan di lutut” jawab ku kepada Dicky
“Ya udah ayo kita kerumah Eko secepatnya ,untuk mengobatimu” kata Doni
“loh tapi ini sudah jam berapa ?” tanyaku sambil kesakitan
“Santai saja ini masih jam 05.20 kok” 
“Ya udah ayo!” jawabku sambil berdiri dan berjalan  perlahan
“Eko......Eko!” Kata Doni memanggil  dengan keras. Dengan wajah kusut yang mengantuk Eko keluar sambil  mengusap matanya.
“Ada apa pagi-pagi kok sudah menjemputku” kata Eko dengan lemas
“Cepat ko! ifan tadi jatuh dijalan ,aku minta obat dan perban”Jawab Dicky dengan tergesah-gesah
“Apa ifan jatuh....!” Ekopun kaget ia langsung mengambil obat untuk mengobatiku” .Setelah ia mengambilkan obat untukku,lalu Doni mengobatiku kakipun tidak seberapa sakit lagi,Eko pun langsung mandi dan bersiap untuk berangkat ke sekolah.

Saat di kelas ,kami langsung mendapatkan pelajaran dari Bu rubiah,Bu rubiah terkenal orang  yang jahat kelihatannya ,karena lirikanya sangat tajam dan wajahnya pun menakutkan.padahal sebenarnya ia baik hati dan saat menerangkan jelas walau kadang-kadang ia selalu marah-marah jika ada anak yang tidak bisa.
“Ifan, kenapa kakimu itu kok diperban” tanya bu rubiah kepadaku
“Tadi jatuh saat perjalanan menuju kesekolah Bu” jawabku singkat
“Loh kok bisa jatuh ?” tanya Bu rubiah lagi
“Saat dijalan tadi saya ngobrol dengan Doni lalu nggak sengaja saya menabrak Batu yang besar.
“ Oh kalau begitu ,hati-hati dijalan jangan suka bergurau ,untung saja tidak parah lukamu.” Nasehat Bu Rubiah kepadaku,akhirnya Bu rubiah pun melanjutkan pelajaran 
“Anak –anak sebentar lagi kamu akan menghadapi UNAS jadi 3 hari lagi kalian akan melaksanakan  (UAS) “kata ibu guru menerangkan .

“Apa ! 3 hari lagi UAS wah bagaimana aku ?,aku masih bingung nih bnyak pelajaran yang belum kumengerti” tanya eko dengan kebingungan kepada teman-teman
“Santai saja kita kan bisa lihat buku ,saat ulangan nanti !” sahut Dicky
“Betul kata Dicky !,aku setuju lebih baik kita nyontek bersama aja nanti nggak usah belajar ,setuju .....!” kata Doni dengan semangat
“Kebetulan di rumahku sekarang ada laptop baru loh kalian  mau ikut nggak main?” tambah Doni
“Husssh kamu itu Don sudah mau Ujian akhir malah main nggak belajar” jawab ku sambil memegang pundak Doni
“Jangan ko lebih baik kita belajar bersama daripada main!” tambahku kepada Eko
“Biarin loh fan....! kalau kamu nggak mau ikut ya sudah! nggak usah larang-larang kita”kata Dicky dengan wajah kesal
“Ya udah kamu sekarang milih mana nyontek bareng kita apa belajar sama ifan ko!” kata Doni
“Aaakkkuuu bingung milih siapa ya?,tapi kita kita kok malah bertengkar gini ya “jawab Eko dengan ekspresi ragu-ragu
“Biarin itu kan gara-gara ifan!” kata Dicky
“Loh kan aku cuma ngingatin aja,sebaiknya kita belajar,kalu nyontek kita nanti malah dihukum”aku menjawab dengan suara yang pelan
“Jangan mau ko ikut kami aja main nanti malam ,santai saja nanti ulangan kita pasti dapat nilai bagus“Jawab Doni
“Kalau begitu aku ikut kalian aja!,kayaknya seru”jawab eko dengan gembira
“Kamu nggak ikut fan?kita kan sahabat kita harus bersama” tambah Eko kepadaku
“Nggak ,lebih baik aku belajar dari pada ikut kalian”jawabku dengan wajah kesal
“Fan...kalau kamu nggak ikut berarti kamu bukan sahabatku lagi” sahut Dikcy dengan suara yang kasar sambil menatapku
“Ya udah aku bisa cari teman lagi” kataku kepada Dicky
“Ok  kalau begitu sekarang kita nggak sahabat lagi”sahut Doni
“Loh tapi masak gara-gara itu kita musuhan”jawab Eko
“Biarin ko! ayo kita pergi ke kantin sekarang ,biarin ia belajar sendiri”tangan Dicky sambil menyeret Eko.
Saat malam Doni,Dicky dan Eko bermain laptop bersama di Rumah Doni.Mereka bermain dengan seru tanpa memikirkan belajar
“Ifan itu memang anakanya rajin tapi aku nggak suka denganya,ku kira ia anaknya setia terhadap persahabatan kita.tapi buktinya ia nggak mau ikut main sama kita” kata Doni sambil menggerutu
“Loh tapi benar kata ifan ,sebaiknya kita belajar” jawab Eko
“Kamu itu milih siapa sih ,ko! kita atau ifan....!” sahut Doni dan Dicky
“Nggak-nggak aku ya milih kalian lah,kitakan sahabat,tapi  tapi”
“Tapi apa? ,kalau masalah Ujian besok santai saja kita kan bisa kerja sama bertiga ,kamu dan aku kan sebangku! “ jawab Doni dengan santai kepada Eko 
“iya ya beritahu aku loh ya”tambah Eko
“Ya  udah kita main lagi yuuuk!” kata dicky sambil melanjutkan main laptopnya.
Setelah kejadian itu aku merasa bersalah ,setiap aku bertemu Doni dan Dicky mereka selalu memalingkan wajahnya,setiap aku meyapa mereka, tidak ada kata balasan kepadaku. Saat malam aku belajar dengan tekun mempersiapkan untuk menghadapi ujian tetapi saat aku mau tidur aku terpikir oleh temanku karena kata-kataku yang kasar,aku mau minta maaf kepada mereka.Akhirnya keesokan harinya aku pun tidak dijemput oleh mereka .
“Fan.....kemarin seru fan, aku Doni & Dicky main Laptop bersama” kata Eko dengan bahagia
“Ko aku merasa bersalah dengan mereka “kataku kepada Eko
“Karena kata-kataku mereka memusuhiku!,aku mau minta maaf kepada mereka” tambahku.Lalu Doni dan Dicky datang dengan wajah murung
“Maafkan kata-kataku kemarin ya...!” kataku kepada Doni dan Dicky
“Nggak aku nggak akan maafin kamu,kitakan sudah bukan sahabat lagi “ jawab Dicky
“Iya betul kata Dicky fan, !” sahut Doni menyelahi perkataan
“Aku  mohon maafkan aku....! “jawab ku dengan memegang kaki Dicky
“Tidak ,aku sudah terlanjur kesal dengan mu !” jawab Dicky dengan mendorongku.

Akhirnya saat ujianpun tiba Doni,Dicky dan Eko pun bersiap mengambil buku dari dalam tas mereka,mereka menyimpan buku dalam laci mereka untuk menyontek agar tidak ketahuan.Akupun melihat perbuatan mereka, aku mengingatkan mereka tapi mereka tidak mendengarkan.
“Hei jangan nyontek nanti kalian dihukum ,percayalah kepadaku” suaraku sambil bisik –bisik kepada temanku(Doni,Dicky dan eko)
“Iya ya sebaiknya kita turuti kata ifan ,kita sebaiknya jujur,kalau dihukum bagaimana kita nanti?”kata Eko kepada Doni dan Dicky dengan wajah yang cemas
“Santai saja gurunya kan Bu rubiah pasti,ia tidak akan mengawasi kita percayalah sama aku .Jangan dengarkan kata ifan!” jawab Dicky
“Iya ko! kita nggak bakal ketahuan,santai saja”sahut Doni. Tiba –tiba pintu kelas terbuka.Semua murid cemas ,namun Doni,Dicky dan Eko santai, namun ternyata  ada yang berbeda saat kedatangan guru dikelas.
“Anak –anak maaf Burubiah tidak  dapat masuk sekarang ,Pak samsul yang menggantikan menjaga kalian ” langsung anak-anak kaget dan ketakutan karena Pak Samsul terkenal guru kejam dan tidak membiarkan muridnya menyontek saat ujian .
“Loh pak Samsul.......! ,bagimana dengan nasib kita nanti kita pasti ketahuan saat menyontek buku?” Dengan wajah cemas Eko bertanya kepad Doni
“Tenang kita pasti bisa menyontek secara diam-diam ,pokoknya saat mencontek bersikaplah biasa” jawab Doni dengan tenang.
“Ayo anak-anak segera dimulai ya ulanganya ....!,tapi ingat jangan sampai ada yang mencontek loh ya”
“Iyaaa Paaaak!”jawab serentak sekelas.Pak samsulpun mulai membagikan lembaran LJK dan soal kepada murid –murid.aku mengerjakanya dengan tenang dan  tidak bingung karena aku sudah belajar kemarin malam .Namun Doni,Dicky dan Eko kebingungan menjawab soal.Mereka pun mencoba mencontek.
“Wah sulit sekali soalnya !,Ayo ko kita melihat buku di laci.Tapi hati-hati jangan sampai ketahuan “kata Doni sambil bisik-bisik dengan Eko.
“Aku nggak berani kamu aja  deh Don....!,aku takut ketahuan mencontek”
“Kamu itu ko ! penakut ,ya udah aku saja yang melihat tunggu lihat Pak samsul  aman atau tidak” kata Doni kepeda Eko.
“Sebentar,Pak Samsul masih keliling” jawab eko sambil tengok kanan dan kiri.
“Sekarang Pak samsul sudah keluar cepat ambil bukunya !”kata Eko
“Ya ya aku akan mencoba ambil buku, no berapa tadi yang sulit? “ tanya Doni dengan suara yang pelan kepada Eko.
“No 3,8 dan 17 Don, BAB tentang ekonomi cepat cari !” jawab Eko.
“Ini dia ketemu !bagus aku akan segera menulisnya ”
“Cepat Don aku juga mau melihat “kata Eko dengan wajah yang senang.
“Shuts.... Shuts..... Shutts ,hei aku mau tanya no 3 dan 5 yang essay”kata Dicky dari depan tanya kepada Doni sambil menoleh belakang
“Sebentar jawabanya banyak tunggu aku  selesai ya!” jawab Doni
“Aku juga belum selesai” sahut Eko dari samping
“Cepat keburu waktunya habis nih .......!” kata Dicky dengan wajah yang mulai kesal.
“Ya ini loh jawabanya”Doni berdiri sambil berjalan kedepan ke arah Dicky.
Namun saat Doni,Dicky dan Eko asyik  melihat  buku dan mencontek bersama tiba-tiba  Pak Samsul datang dan memergoki mereka mencontek.Mereka tidak sadar kalau pak Samsul datang
“Aduh pak aduh....aduh!”suara kesakitan Doni saat  Pak samsul menjewer telinga Doni yang ada di bangku Dicky.
“Enak ya ...! ditinggal keluar sebentar kalian asyik mencontek bersama “ kata Pak samsul sambil menjewer telinga Doni dan Dicky dengan keras.
“He kamu Eko!!! Kamu, juga ikut nyontek, ngelihat buku lagi.Kesini kamu !“ Pak Samsul memanggil Eko dengan nada yang keras
“Ha..... Ha..... Ha..... Ha.....!” teman-teman sekelas menertawai eko,Doni dan Dicky
“Sekarang kalian ikut bapak ,kalian bertiga harus di hukum....!”
“Tapi pak ......!” kata Doni menolak
“Tidak ada tapi-tapian ,sekarang kalian harus membersihkan toilet sebagai hukumanya! Dan nilai ulangan kalian dikurangi karena menyontek”
“Please pak ampuni kami pak ,kami tidak akan mengulangi ini pak”kata Dicky
“Iya pak saya minta maaf,say tadi terpaksa melakukan ini”tambah Eko
“Tidak ada kata maaf untuk kalian ,waktu ujian kok malah nyontek,kalian nggak belajar ya !” tegur dari Pak Samsul
“Iyaaa pak !,, Eh keceplosan“ mulut Eko keceplosan
“Apa ! jadi kalian nggak belajar kemarin,wah berarti hukuman kalian tambah berat .Kalian bertiga harus membersihkan toilet dan juga Mushola sampai bersih”

“Apa pakk!,hanya kami bertiga sedangkan toileetnya loh ada banyak!” jawab Dicky dengan wajah kaget.
“Itu resiko kalian ,waktu ujian kok nyontek,sudah sekarang kalian bersihkan toiletnya jangan pulang sebelum toiletnya bersih” kata Pak Samsul.

Akhirnya mereka membersihkan toilet bersama,mereka merasa kesal dan jengkel karena dihukum,Seketika itu akupun merasa kasihan melihatnya jadi ,aku putuskan untuk menbantu mereka membersihkan toilet,serta aku juga ingin meminta maaf atas kata-kataku yang kasar
“Kamu itu ko....ko!gara-gara kamu keceplosan hukuman kita tambah berat!”
Kata Doni kepada Eko
“Ya maaf aku tadi nggak sadar ngomongnya” jawab Eko dengan memelas
“Kalau begini kapan selesainya ,kita aja belum membersihkan mushola ?”kata Dicky
“Kan betul aku ,sebaiknya kita turuti kata ifan.....,kalau kita belajar kita nggak bakal kayak gini”sahut Eko.Akupun datang dan mulai membantu mereka
“Loh fan,kenapa kamu kesini, kamu kan tidak dihukum “Tanya Eko kepadaku
“Tidak apa-apa aku hanya ingin membantu kalian disini” jawabku
“Ternyata kau sangat baik, fan aku terharu melihatmu”jawab Doni.
“Apa kamu tidak kecapekan membantu kami? yang salahkan kami bukan kamu” tanya Dicky
“Tidak  kok,aku tidak capek kita kan sahabat kita harus saling membantu !,ingat” kataku kepada Doni dan Dicky
“Aku juga mau minta maaf kepada kalian semua, atas perbuatanku kemarin” jawabku sambil memegang sapu.
“Iya kami juga ingin minta maaf dengan mu  ,kami sadar ats perbuatan kami kami lah yang salah bukan dirimu kok” jawab Dicky dengan memegang pundakku
“Iya betul kata dicky fan ,aku juga meminta maaf ,aku telah menghinamu kemarin “ sahut Doni sambil memelukku
“Berarti kita kembali bersahabat lagi dong” kata Eko
“Ya iyalah kita kan sahabat  4 sekawan selalu membantu,  bersama dan melindungi satu sama lain” jawab Dicky dan Doni
“Ye.........HORE.......!terima kasih sahabatku,semoga  kita selalu bersama seperti ini ya .Kita harus berjanji agar selalu tetap bersahabat walau sampai nanti ajal menanti” kataku kepada sahabatku .
Akhirnya kami pun kembali bersahabat dan menjalani hidup dengan bahagia saling membantu,selalu bersama,dan menemani di saat suka dan duka 



 
© 2013-2014 Difandi - BLOG